KARYA ILMIAH
BISNIS FOTOGRFI
Disusun
oleh:
Nama : SAHABUDIN
Nim :
14.11.7794
Kelas : 14-S1TI-03
STMIK AMIKOM
YOGYAKARTA
Jl. Ring Road utara, Sleman, Yogyakarta Telp. (0274)884201
ABSTRAK
Dewasa ini perkembangan jasa fotografi di Yogyakarta
mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Yogyakarta dinilai sebagai kota
yang memiliki nilai pasar yang cukup menarik para produsen industri foto untuk
mengembangkan bisnisnya. Ketertarikan produsen tersebut dipicu oleh tingginya
minat konsumen, kemampuan atau daya beli, minat konsumen
dan daya
beli yang baik. Namun di satu sisi hal ini juga memancing persaingan yang
sangat kompetitif diantara produsen. Dari pengamatan yang dlakukan oleh penulis
pada industri fotografi khususnya di Yogyakarta produsen tergolong menjadi dua
kelompok, yaitu : studio foto dan fotografer freelance. Dari sini bisa dlihat
pola persaingan menjadi berkembang cukup luas yaitu : antara studio foto yang
satu dengan studio foto lainnya, studio foto dengan fotografer freelance dan diantara
sesama fotografer freelance.
Menurut Ignasius Untung, seorang pengamat fotografer professional,
perkembangan industri fotografi di Indonesia terbilang unik. Pada industri ini persaingan
menumpukpada level basic dan advance(Sumber : The Light Magazine), sangat banyak
para pemula yang bermain di level produk yang masih rendah, hal ini disebabkan
karena keterbatasan para pemain di level tersebut untuk meningkatkan kualitas
produkya, demikian pula hal ini terjadi di Yogyakarta. Disamping itu konsumen
juga masih memiliki kemampuan yang terbatas untuk menilai kualitas produk foto
yang baik, sementara di level professional pemain masih cenderung sedikit dan
kompetisi masih belum begitu ketat, dan di dukung oleh konsumen yang lebih
sfesifik
PEMBAHASAN
A. Memulai Bisnis
Beberapa hal yang harus Anda siapkan untuk memulai bisnis sebagai berikut.
Beberapa hal yang harus Anda siapkan untuk memulai bisnis sebagai berikut.
- Keahlian memotret dengan hasil
pemotretan yang baik.
- Alat potret yang baik, dalam
hal ini Anda dapat memakai kamera digital profesional yang dilengkapi oleh
peralatan penunjangnya, yaitu blitz, tree port, lampu studio, backdrop,
dan sebagainya.
- Memahami fitur kamera digital
dan memahami pengoperasiannya dengan baik.
- Bekerja sama dengan teman atau
saudara untuk membantu aktivitas pemotretan, misalnya mengarahkan gaya
atau back up pencahayaan.
- Promosi dengan gencar, mulai
dari cetak kartu nama, pasang iklan di internet, dan sebagainya.
- Mengetahui tempat atau studio
cetak foto yang dapat memberikan tarif yang lebih murah bagi Anda. Hal ini
dapat dilakukan jika Anda menjadi member studio tersebut dan banyak
melakukan transaksi dengan studio cetak foto yang dimaksud.
B. Hambatan
Bisnis
Setiap
merintis usaha bukannya tanpa resiko atau hambatan yang akan menghadang.Nah,
berikut beberapa hambatan yang dapat terjadi saat Anda merintis usaha jasa
fotografi.
- Munculnya saingan jenis usaha
serupa.
- Naiknya harga cetak karena
melonjaknya harga kertas foto dan tinta.
- Menurunnya kualitas atau
kemampuan alat potret atau kamera karena pemakaian yang kurang baik.
- Cuaca yang tidak mendukung,
misalnya saat musim hujan, yang dapat menghambat aktivitas pemotretan.
- Makin banyknya masyarakat yang
lebih memilih membeli sendiri kamera digital dan melakukan pemotretan
sendiri.
C. Strategi
Bisnis
Agar usaha
Anda maju, berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda lakukan.
- Memilih kamera digital yang
berkualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan gambar yang baik.
- Kreatif menentukan konsep foto
bagi klien.
- Berpromosi dengan baik di
berbagai media, misalnya kartu nama, leaflet, SMS, internet, atau lisan
dari mulut ke mulut.
- Tentukan tarif promosi yang
menarik bagi pelanggan pertama Anda. Dalam hal ini, fee untuk jasa
pemotretannya tidak terlalu mahal. Namun, untuk proses cetaknya, tetap
normal disesuaikan dengan harga pasaran. Jangan khawatir, dari proses
cetak Anda tetap akan mendapat keuntungan.
- Ajaklah teman atau saudara
untuk membantu Anda melakukan aktivitas pemotretan. Carilah orang yang
supel, kreatif, dan mau bekerja keras sehingga dapat saling bahu-membahu
menghasilkan pekerjaan yang memuaskan pelanggan.
D. Analisis
Bisnis
Modal Awal :
Peralatan :
Kamera
digital profesional
|
Rp.
7.000.000,-
|
Peralatan
pendukung
|
Rp.
3.000.000,-
|
Tas khusus
|
Rp.
250.000,-
|
Jumlah
|
Rp.
10.250.000,-
|
Peralatan mengalami
penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan
menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp
10.250.000,00 - Rp 1.000,00) / 4 = Rp 2.562.250,00 per tahun atau sama dengan
Rp 213.520,00 per bulan.
Perlengkapan
:
|
|
Promosi
|
Rp.
100.000,-
|
Perhitungan
Laba/(Rugi) per Bulan :
|
|
Pendapatan:
|
|
Jasa
pemotretan dalam waktu 30 hari : Rp 10.000,00 x 10 x 30
|
Rp.
3.000.000,-
|
Laba Cetak
Foto
|
Rp.
250.000,-
|
Jumlah
|
Rp.
3.250.000,-
|
Biaya-biaya:
|
|
Transportasi
|
Rp.
300.000,-
|
Fee Rekan
Kerja
|
Rp.
500.000,-
|
Biaya
Perlengkapan
|
Rp.
100.000,-
|
Biaya
Penyusutan Peralatan
|
Rp.
213.520,-
|
Jumlah
Biaya
|
Rp.
1.113.520,-
|
Laba
Bersih
|
Rp.
2.136.480,-
|
by 99 Bisnis
Refrensi
:
https://www.facebook.com/notes/deni-sugandi/memulai-usaha-fotografi-peluang-dan-kesempatan-kini/462682316604
http://belfot.com/tips-fotografi-untuk-pemula/
http://www.idseducation.com/2014/03/13/belajar-fotografi-bagi-pemula-dengan-kamera-dslr/
http://www.infofotografi.com/blog/2011/05/tips-menentukan-harga-untuk-jasa-fotografi/
http://belfot.com/tips-fotografi-untuk-pemula/
http://www.idseducation.com/2014/03/13/belajar-fotografi-bagi-pemula-dengan-kamera-dslr/
http://www.infofotografi.com/blog/2011/05/tips-menentukan-harga-untuk-jasa-fotografi/
No comments:
Post a Comment