Ads

Friday, March 6, 2015

KARYA ILMIAH BISNIS FOTOGRFI

KARYA ILMIAH
BISNIS FOTOGRFI







Disusun oleh:

Nama        : SAHABUDIN
Nim           : 14.11.7794
Kelas         : 14-S1TI-03




                                                                                                         





STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Jl. Ring Road utara, Sleman, Yogyakarta Telp. (0274)884201




ABSTRAK

Dewasa ini perkembangan jasa fotografi di Yogyakarta mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Yogyakarta dinilai sebagai kota yang memiliki nilai pasar yang cukup menarik para produsen industri foto untuk mengembangkan bisnisnya. Ketertarikan produsen tersebut dipicu oleh tingginya minat konsumen, kemampuan atau daya beli, minat konsumen
dan daya beli yang baik. Namun di satu sisi hal ini juga memancing persaingan yang sangat kompetitif diantara produsen. Dari pengamatan yang dlakukan oleh penulis pada industri fotografi khususnya di Yogyakarta produsen tergolong menjadi dua kelompok, yaitu : studio foto dan fotografer freelance. Dari sini bisa dlihat pola persaingan menjadi berkembang cukup luas yaitu : antara studio foto yang satu dengan studio foto lainnya, studio foto dengan fotografer freelance dan diantara sesama fotografer freelance.
Menurut Ignasius Untung, seorang pengamat fotografer professional, perkembangan industri fotografi di Indonesia terbilang unik. Pada industri ini persaingan menumpukpada level basic dan advance(Sumber : The Light Magazine), sangat banyak para pemula yang bermain di level produk yang masih rendah, hal ini disebabkan karena keterbatasan para pemain di level tersebut untuk meningkatkan kualitas produkya, demikian pula hal ini terjadi di Yogyakarta. Disamping itu konsumen juga masih memiliki kemampuan yang terbatas untuk menilai kualitas produk foto yang baik, sementara di level professional pemain masih cenderung sedikit dan kompetisi masih belum begitu ketat, dan di dukung oleh konsumen yang lebih sfesifik
















PEMBAHASAN

A. Memulai Bisnis
Beberapa hal yang harus Anda siapkan untuk memulai bisnis sebagai berikut.
  • Keahlian memotret dengan hasil pemotretan yang baik.
  • Alat potret yang baik, dalam hal ini Anda dapat memakai kamera digital profesional yang dilengkapi oleh peralatan penunjangnya, yaitu blitz, tree port, lampu studio, backdrop, dan sebagainya.
  • Memahami fitur kamera digital dan memahami pengoperasiannya dengan baik.
  • Bekerja sama dengan teman atau saudara untuk membantu aktivitas pemotretan, misalnya mengarahkan gaya atau back up pencahayaan.
  • Promosi dengan gencar, mulai dari cetak kartu nama, pasang iklan di internet, dan sebagainya.
  • Mengetahui tempat atau studio cetak foto yang dapat memberikan tarif yang lebih murah bagi Anda. Hal ini dapat dilakukan jika Anda menjadi member studio tersebut dan banyak melakukan transaksi dengan studio cetak foto yang dimaksud.
B. Hambatan Bisnis
Setiap merintis usaha bukannya tanpa resiko atau hambatan yang akan menghadang.Nah, berikut beberapa hambatan yang dapat terjadi saat Anda merintis usaha jasa fotografi.
  • Munculnya saingan jenis usaha serupa.
  • Naiknya harga cetak karena melonjaknya harga kertas foto dan tinta.
  • Menurunnya kualitas atau kemampuan alat potret atau kamera karena pemakaian yang kurang baik.
  • Cuaca yang tidak mendukung, misalnya saat musim hujan, yang dapat menghambat aktivitas pemotretan.
  • Makin banyknya masyarakat yang lebih memilih membeli sendiri kamera digital dan melakukan pemotretan sendiri.
C. Strategi Bisnis
Agar usaha Anda maju, berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda lakukan.
  • Memilih kamera digital yang berkualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan gambar yang baik.
  • Kreatif menentukan konsep foto bagi klien.
  • Berpromosi dengan baik di berbagai media, misalnya kartu nama, leaflet, SMS, internet, atau lisan dari mulut ke mulut.
  • Tentukan tarif promosi yang menarik bagi pelanggan pertama Anda. Dalam hal ini, fee untuk jasa pemotretannya tidak terlalu mahal. Namun, untuk proses cetaknya, tetap normal disesuaikan dengan harga pasaran. Jangan khawatir, dari proses cetak Anda tetap akan mendapat keuntungan.
  • Ajaklah teman atau saudara untuk membantu Anda melakukan aktivitas pemotretan. Carilah orang yang supel, kreatif, dan mau bekerja keras sehingga dapat saling bahu-membahu menghasilkan pekerjaan yang memuaskan pelanggan.
D. Analisis Bisnis
Modal Awal :
Peralatan :
Kamera digital profesional
Rp. 7.000.000,-
Peralatan pendukung
Rp. 3.000.000,-
Tas khusus
Rp. 250.000,-
Jumlah
Rp. 10.250.000,-
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 10.250.000,00 - Rp 1.000,00) / 4 = Rp 2.562.250,00 per tahun atau sama dengan Rp 213.520,00 per bulan.

Perlengkapan :
Promosi
Rp. 100.000,-
Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan :
Pendapatan:
Jasa pemotretan dalam waktu 30 hari : Rp 10.000,00 x 10 x 30
Rp. 3.000.000,-
Laba Cetak Foto
Rp. 250.000,-
Jumlah
Rp. 3.250.000,-
Biaya-biaya:
Transportasi
Rp. 300.000,-
Fee Rekan Kerja
Rp. 500.000,-
Biaya Perlengkapan
Rp. 100.000,-
Biaya Penyusutan Peralatan
Rp. 213.520,-
Jumlah Biaya
Rp. 1.113.520,-
Laba Bersih
Rp. 2.136.480,-
by 99 Bisnis


Refrensi :
https://www.facebook.com/notes/deni-sugandi/memulai-usaha-fotografi-peluang-dan-kesempatan-kini/462682316604
http://belfot.com/tips-fotografi-untuk-pemula/
http://www.idseducation.com/2014/03/13/belajar-fotografi-bagi-pemula-dengan-kamera-dslr/
http://www.infofotografi.com/blog/2011/05/tips-menentukan-harga-untuk-jasa-fotografi/



No comments:

Post a Comment